Kopda Muslimin Tewas, Suami Rina Wulandari Sempat Muntah Sebelum Meninggal

Kopda Muslimin Tewas

1. Penembakan Berlangsung di Depan Anak

Rina Wulandari (34) di buntuti oleh para eksekutor yang berjumlah 4 orang, saat menjemput anaknya dari sekolah. Dalam rekaman CCTV terlihat korban di tembak sebanyak dua kali.

Tembakan pertama mengenai bagian perut korban, namun karena di anggap tidak mematikan, pelaku berboncengan sepeda motor kembali lagi dan melepaskan tembakan yang kedua di depan rumah korban.

Korban yang sudah tertembak di perut pada tembakan pertama, berusaha melindungi anaknya yang masih duduk di jok sepeda motor. Korban juga melawan dengan mengayunkan tas kepada pelaku.

2. Otak Penembakan Suami Korban, Kopda Muslimin

Dalam keterangan pers yang di gelar di Mapolda Jawa Tengah, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengungkapkan, suami korban Kopda Muslimin merupakan otak dari pelaku penembakan.

Kopda Muslimin membayar para eksekutor sebesar Rp120 juta satu paket untuk menghabisi nyawa istrinya sendiri.

“Jadi setelah penembakan jam 12 siang, suami korban ini membawa istrinya ke rumah sakit. Nah, setelah itu Sugiono alias Babi menemui Muslimin untuk mengambil bayaran di Indomaret samping RS Hermina Banyumanik Semarang. Besarnya 120 juta rupiah,” jelas Kapolda Jawa Tengah.

3. Kisah Asmara Jadi Motif Upaya Jahat Kopda Muslimin

Berawal dari kisah asmara antara Kopda Muslimin dan kekasih gelapnya menjadi motif di balik kasus penembakan Rina Wulandari.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menyampaikan hal tersebut saat menggelar konferensi pers bersama KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

“Motifnya karena (Kopda M) punya pacar lagi dan ada delapan saksi yang kita periksa di antaranya saksi itu pacarnya,” ujar Kapolda Jateng.

Kekasih gelap dari Kopda Muslimin itu kini sudah di tahan aparat kepolisian untuk pendalaman penyidikan lebih lanjut untuk kasus penembakan istri TNI di Semarang.

4. Upaya Jahat Kopda Muslimin Berupaya Membunuh Istrinya

Kopda Muslimin ternyata sudah empat kali merencanakan upaya jahat untuk membunuh istrinya sendiri lantaran terlibat kisah asmara dengan seorang wanita.

Pembunuhan ini di rencanakan bersama dengan seorang tersangka lain berinisial S alias Babi, warga Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Prajurit TNI yang bertugas di Yonif Arhanud Semarang itu di ketahui meminta tersangka eksekutor penembakan bernama Sugiono alias Babi (36) untuk menghabisi istrinya tak kurang dari 4 kali.

Kopda Muslimin telah memerintahkan tersangka Babi untuk meracun, membunuh dan menyantet istrinya. Akan tetapi, rencanana tersebut gagal dan jalan terakhir yaitu melakukan penembakan.

Salah satu pelaku mengatakan bahwa suami korban telah memerintahkan saudara Babi tidak hanya melakukan penembakan.

Satu bulan yang lalu dia sudah memerintahkan Babi untuk meracun istrinya. Lalu pura-pura mencuri dan membunuh istrinya. Lalu ada juga santet.

“Ini masih kita dalami. Yang jelas targetnya istrinya meninggal,” ujar Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat rilis kasus komplotan penembakan istri TNI di Mapolda Jateng.