Kawanpuan.com – Street Woman Fighter menyedot perhatian pemirsa, rupanya program Mnet ini di nilai mengubah arah angin K-Pop.
Street Woman Fighter merupakan program survival Korea Selatan yang terdiri dari sejumlah kru penari perempuan. Sebanyak delapan tim mewakili Korea Selatan akan bersaing untuk memperebutkan posisi pertama.
Seperti di ketahui, acara survival kru dance ini telah menampilkan kompetisi tidak biasa yang di gemari oleh khayalak dan menjadi topik hangat di media.
Sejak di tayangkan pertama kali, Street Woman Fighter telah membuat nama-nama para dancer profesional yang turut serta semakin meroket.
Hal ini di nilai menarik karena para penari biasanya membantu idol K-Pop untuk bersinar di atas panggung.
Kali ini, giliran para dancer seperti Noze, Monika, Lee Jung, Honey J, dan Aiki telah mengecap popularitas mereka.
Tak tanggung-tanggung, nama-nama tersebut naik ke puncak indeks topik berdasarkan catatan Good Data Corporation. Bahkan beberapa dancer juga di sebut-sebut telah mempunyai fandom.
Street Woman Fighter Elemen Penting Panggung Pertunjukan
Soal mengubah tradisi dalam K-Pop, Street Woman Fighter telah membawa elemen terpenting dalam berkembangnya industri yakni panggung pertunjukan.
Kekuatan terbesar K-Pop ada pada pertunjukan yang di bentuk dari para idol sendiri, dekorasi, dan juga penari. Dengan program ini, maka para pendukung industri telah di beri kesempatan bersinar.
Kritikus musik pop setempat, Jung Min Jae, berkomentar, sampai awal 2010, perusahan besar masih menggunakan koreografi yang di buat koreografer luar negeri.
“Tapi seiring berkembangnya kru tari domestik, pertunjukan mulai mengadaptasi koreografi K-Pop yang di buat oleh koreografer dalam negeri,” komentarnya.
Menurutnya, lewat program ini publik jati tahu apa saja prestasi para penari Korea sehingga menciptakan peluang agar industri tari tumbuh lebih baik secara kualitas dan kuantitas.
Sehingga, ekspansi industri tari Korea juga di harapkan dapat berkontribusi pada keberagaman pertunjukan K-Pop.
Dengan kemampuan dan kekuatan penari yang sedemikian bagus, pilihan koreografi idol K-Pop juga akan jadi lebih luas.
Dengan demikian, para pelaku industri bisa mulai melirik koreografi domestik dan mengubah tradisi menggunakan koreografer luar negeri.
Sebagai contoh, di laporkan ada tujuh kru dance yang berpartisipasi membuat koreografi aespa “Next Level” hingga menjadi viral.
Jung Min Jae lantas menjelaskan, “Jika dunia tari Korea tumbuh sebesar Amerika Utara dan Eropa, kami dapat menggabungkan semua ide bagus menjadi satu lagu. Aku percaya kita dapat mengharapkan naiknya standar koreografi K-Pop menjadi lebih tinggi.”