KAWANPUAN.COM – Penyebab artis Jepang Rina Arano tewas dalam kondisi tubuh terikat dan tanpa busana di hutan Ibaraki terungkap sudah.
Menurut laporan polisi Jepang, hasil autopsi atas jenazah Rina Arano, bintang film dewasa Jepang akhirnya terungkap yaitu korban pembunuhan.
Rina Arano sebelum meninggal sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya sejak 8 Juni 2022 lalu. Seminggu kemudia Rina Arano berhasil ditemukan.
Penemuan Rina Arano membuat publik dan media heboh. Pasalnya, artis film dewasa Jepang Rina Arano meninggal tanpa busana dan tubuhnya terikat di pohon.
Kondisi Rina Arano sudah tak bernyawa dengan tubuh terikat di dalam hutan Ibaraki, Jepang, pada (14/6/2022) kemarin.
Kini hasil autopsi atas jenazah Rina Arano pun mulai terungkap. Autopsi kemudian menegaskan penyebab kematiannya akibat patah tulang hyoid, yang terletak di bawah lidah dan rahang.
Menurut penyidik, ada kemungkinan Arano di cekik sampai mati. Kemudian pelaku mengikat tubuh Rina di pohon yang berada di hutan Ibaraki, Jepang.
Kronologi Artis Jepang Rina Arano Tewas
Aktor video dewasa Jepang, Rina Arano tewas cukup memprihatinkan.
Menurut laporan, mendiang bintang dewasa itu telah hilang sejak 5 Juni, sebelum orang tuanya memutuskan untuk mengajukan laporan polisi tiga hari kemudian.
Mayat Arano dalam kondisi telanjang, dan di ikat ke sebuah pohon di hutan terpencil yang terletak di Ibaraki, Jepang.
Sebelum itu, pria berusia 23 tahun itu di laporkan tertangkap kamera CCTV di luar stasiun kereta api di Prefektur Ibaraki.
Dalam rekaman tersebut, Arano terlihat turun dari kereta api, dan menuju mobil dengan seorang pria bernama Hiroyuki Sanpei.
Dia tidak pernah terlihat lagi setelah itu. Selain itu, di laporkan juga bahwa keduanya telah bertukar pesan teks sebelum dia menghilang.
Dia di tangkap pekan lalu atas dugaan menculik dan mengurung Arano. Menurut polisi, Sanpei telah menjemput aktris yang meninggal itu, sebelum mereka menuju vilanya di Hitachiota.
Namun tuduhan tersebut di bantah oleh tersangka. Menurutnya, dia membawa Arano ke vila, dan kemudian menurunkannya di toko terdekat.
Dia juga mengatakan bahwa dia memborgolnya sebentar, tetapi dengan persetujuannya. Sampei mengklaim bahwa dia tidak yakin ke mana Arano pergi setelah dia pergi. Namun, polisi menyatakan bahwa ponselnya di temukan di dalam rumahnya.
Penyelidik juga percaya bahwa tersangka telah membuang mayatnya di tempat yang tidak mencolok, di lereng sekitar enam meter di bawah jalan hutan dekat vila Sanpei.
Setengah dari tubuh korban di laporkan telah membusuk, tetapi tidak ada luka luar yang terlihat di tubuh.