KAWANPUAN.COM – Inilah 5 ciri sifilis pada wanita terbaru 2023. Simak penjelasan lengkapnya tentang ciri-ciri sifilis pada wanita berikut ini.
Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Gejala sifilis dapat berbeda pada setiap individu dan tergantung pada tahap infeksi.
Penyebab sifilis pada wanita sama dengan pria, yaitu melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi. Berikut ini adalah beberapa faktor penyebab sifilis pada wanita secara lengkap:
Kontak Seksual dengan Penderita
Penularan utama sifilis pada wanita terjadi melalui kontak seksual dengan penderita yang terinfeksi. Hubungan seksual tanpa penggunaan kondom atau penggunaan kondom yang tidak benar dapat meningkatkan risiko penularan.
Perilaku Seksual Berisiko
Wanita yang memiliki banyak pasangan seksual atau berhubungan dengan pasangan seksual yang sering berubah-ubah akan berada pada risiko lebih tinggi untuk terinfeksi sifilis.
Seks Bebas dan Tanpa Perlindungan
Engaging dalam hubungan seks bebas atau tanpa penggunaan kondom dapat meningkatkan kemungkinan wanita terinfeksi sifilis.
Hubungan dengan Pasangan yang Terinfeksi
Jika pasangan seksual seorang wanita menderita sifilis atau penyakit menular seksual lainnya, risiko penularan meningkat.
Penggunaan Jarum Suntik Bersama
Penggunaan jarum suntik atau alat lainnya yang tidak steril, seperti pada penggunaan obat terlarang, juga dapat menjadi faktor risiko penularan sifilis.
Faktor Biologis
Beberapa wanita mungkin lebih rentan terhadap infeksi sifilis karena faktor biologis tertentu yang membuat mereka lebih mudah terinfeksi ketimbang wanita lainnya.
Kehamilan
Wanita yang terinfeksi sifilis dan hamil berisiko tinggi untuk menularkan infeksi ini kepada bayi mereka dalam rahim (sifilis kongenital).
Ciri-Ciri Sifilis pada Wanita
Simak, berikut ini adalah 5 ciri-ciri sifilis pada wanita:
Luka Sifilis Primer
Tahap awal sifilis biasanya ditandai dengan munculnya satu atau beberapa luka terbuka yang disebut chancre. Luka ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit dan muncul di tempat bakteri masuk ke dalam tubuh melalui hubungan seksual, biasanya di area genital, vagina, anus, atau mulut. Chancre ini dapat bertahan selama 3-6 minggu dan kemudian sembuh dengan sendirinya meskipun tanpa pengobatan.
Ruam Sifilis Sekunder
Beberapa minggu setelah luka primer sembuh, wanita yang terinfeksi sifilis dapat mengalami ruam kulit yang bervariasi bentuknya, seperti bintik-bintik merah, kemerahan, atau merah muda pada seluruh tubuh. Ruam ini umumnya tidak gatal dan tidak menimbulkan rasa sakit. Ruam ini bisa muncul di telapak tangan atau kaki, tangan, kaki, atau bagian tubuh lainnya.
Gejala Flu-Like
Pada tahap awal sifilis, beberapa wanita juga dapat mengalami gejala mirip flu, seperti demam, sakit kepala, kelelahan, sakit tenggorokan, pembengkakan kelenjar getah bening, dan nyeri otot.
Tahap Laten
Setelah tahap ruam sekunder, penyakit ini memasuki tahap laten (sembunyi). Pada tahap ini, gejala sifilis biasanya tidak terlihat dan wanita mungkin tidak merasakan adanya tanda-tanda infeksi selama beberapa tahun. Namun, bakteri masih aktif di dalam tubuh dan dapat menyebabkan komplikasi serius pada organ dalam, seperti otak, jantung, dan sistem saraf.
Tahap Tersier (Lanjutan)
Jika sifilis tidak diobati, sekitar 15-30% dari wanita dengan infeksi laten bisa mengalami tahap tersier, yang merupakan tahap lanjutan dan lebih serius dari sifilis. Pada tahap ini, bakteri dapat menyebabkan kerusakan permanen pada organ dalam dan sistem saraf, menyebabkan masalah jantung, mata, otak, tulang, dan organ tubuh lainnya. Gejala pada tahap ini sangat beragam dan dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.
Penting untuk diingat bahwa gejala sifilis bisa bervariasi dan mungkin tidak selalu terlihat atau menyebabkan rasa sakit.
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang infeksi sifilis atau penyakit menular seksual lainnya, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk diagnosis yang tepat dan pengobatan yang diperlukan.