KAWANPUAN.COM – Berikut ini video viral killing Udaipur India yang menghebohkan belahan dunia buntut penangguhan Nupur Sharma beberapa hari lalu.
Di mana dalam rekaman video viral Killing Udaipur India tersebut memperlihatkan aksi kejahatan terhadap dua orang pria kepada seorang penjahit.
Kejadian siang bolong ini membuat geger seluruh dunia. Apalagi sampai video eksekusi oleh dua orang pria terhadap seorang penjahit Udaipur beredar luas.
Video kengerian yang terhadi di Udaipur benar-benar menghebohkan pengguna media sosial. Mereka mengaku trauma melihat isi dari video Udaipur killing tersebut.
Melansir dari Hidustan Times, Rabu (29/6/2022) pembunuhan siang bolong yang mengerikan terhadap seorang penjahit muda di Udaipur Rajasthan semakin kacau.
Penjahit, yang sedang melakukan pekerjaan sehari-harinya, di penggal oleh dua pria pada hari Selasa.
Kolektor distrik Udaipur Tarachand Meena dan inspektur Manoj Kumar telah mengimbau masyarakat umum untuk tetap tenang.
Bagian 144 dari CrPC India telah di berlakukan di beberapa bagian Udaipur dan internet telah di tangguhkan di distrik tersebut selama 24 jam ke depan.
Kronologi Killing Udaipur India
Menurut laporan media setempat sebelum kejadian ini, almarhum memposting dukungan pemimpin BJP Nupur Sharma untuk penangguhan beberapa hari lalu.
Atas kejadian itulah membuat dua orang terdakwa melakukan pembunuhan terhadap sang penjahit di Udaipur hingga mereka merekam aksinya dan mereka bagi ke sosial media.
Atas kejadian ini, Asisten Sub-Inspektur Dhan Mandi, Bhanwar Lal telah mendapat hukuman skors karena kelalian dalam menjalankan tugas pengamanan wilayah.
Menurut laporan, polisi memiliki informasi sebelumnya tentang tersangka yang berencana melakukan kejahatan semacam itu.
Terdakwa bahkan telah memposting video sebelum melakukan kejahatan yang mengancam akan mengambil hukum di tangan mereka sendiri.
Tim NIA, yang telah di kirim untuk mendapatkan rincian lebih lanjut dalam insiden Udaipur yang menggemparkan India dan dunia hari ini.
Kemungkinan akan mengambil alih kasus tersebut bahkan jika polisi negara bagian tidak memberikan persetujuan.
Petugas di Pusat merasa itu adalah kasus ekstremisme kekerasan dan insiden telah menyebabkan ketakutan di kalangan masyarakat.
Dalam kasus di mana Pusat merasa pembunuhan telah di lakukan bukan karena permusuhan pribadi tetapi untuk menciptakan teror dalam pikiran orang.
Kemudian memiliki ekstremisme agama yang terlibat, dapat menyerahkan penyelidikan ke NIA tanpa mengambil persetujuan dari pemerintah negara bagian.